Bandara Udara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu, tapi bagai mana dengan bandara di bawah ini apakah masih bisa di kategorikan sebagai bandara udara ?.
1. Svalbard Airport
Sebenarnya, Svalbard adalah kumpulan pulau milik Norwegia yang terletak di Samudera Arktik. Secara keseluruhan, ada 3 bandara yang dibangun di kepulauan tersebut, dan hanya satu yang melayani penerbangan komersial sementara yang lainnya untuk keperluan penerbangan batu bara.
2. Princess Juliana International Airport
Bandara ini terletak di Teluk Simpson, Saint Marteen, Kepulauan Karibia. Satu hal yang agak menyeramkan dari bandara ini adalah, pesawat harus terlebih dahulu terbang rendah di atas bangunan, pagar, jalan, dan para turis sebelum akhirnya mendarat. Keadaan akan menjadi sangat berbahaya jika ada truk trailer yang melintas tiba-tiba karena bisa saja menghalangi (baca: tertabrak) pesawat.
3. Juancho E. Yrausquin Airport
Bandara ini terletak di Pulau Saba yang berada di bawah kepemilikan Belanda dan dalam wilayah Antilles. Pulau ini sangat indah, tetapi saat pertama kali mendarat di sana, jantung kita akan dibuat berdebar kencang. Penyebabnya tak lain karena panjang landasan yang ada hanya sekitar 430 meter. Bahkan pesawat kecil seperti Cessna pun akan sulit mendarat di sana.
4. Courchevel International Airport
Bandara ini dibangun untuk melayani kunjungan ke resor ski di Courchevel, Perancis. Namun, panjang landasan yang hanya 580 meter ditambah adanya sebuah bukit di tengah landasan, membuat hanya pilot bersertifikat khusus saja yang boleh menerbangkan pesawat dan mendarat di sana.
5. Congonhas Airport
Hampir semua kota besar memiliki bandara, begitu juga kota Sao Paulo, Brazil. Namun, tak ada bandara yang dibangun hanya 5 mil dari pusat kota seperti bandara Congonhas. Awalnya, bandara dibangun saat wilayah itu masih sepi (tahun 1936). Namun, perkembangan kota yang pesat membuatnya â??terperangkapâ?? di pusat kota, sebuah tantangan yang berbahaya bagi pilot. Untunglah di sekitar bandara tidak ada gedung tinggi.
6. Ice Runway
Landasan pacu ini dibangun untuk mencukupi kebutuhan peneliti di Stasiun McMurdo, Antartika. Sesuai namanya, tak ada beton di sana. Hanya ada sejalur es dan salju yang panjang dan terawat. Meski demikian, karena medannya luas dan datar, sebuah pesawat Hercules dapat mendarat di sini. Yang perlu diperhatikan adalah memastikan bahwa lapisan es cukup tebal dan kuat untuk menahan beban pesawat beserta rodanya agar tidak terjebak di salju.
7. Lukla Airport (Bandara Tenzing Hillary)
Bandara ini terletak di Lukla, Nepal, dan mungkin merupakan bandara tertinggi di dunia. Bandara ini terletak di ketinggian 2900 meter di atas permukaan air laut. Landasan pacu yang tersedia hanya sepanjang 500 meter. Salah satu ujung landasan adalah gunung yang tinggi, dan di sisi lain terdapat jurang yang dalam. Dalam kondisi seperti ini, satu kesalahan kecil saja bisa berakibat fatal.
8. Madeira International Airport
Madeira merupakan suatu pulau kecil di lepas pantai Portugal. Awalnya, panjang landasan pacu bandara hanya 1600 meter sehingga kondisinya sangat berbahaya, meski untuk pilot berpengalaman. Untuk memperpanjang landasan, para insinyur membangun semacam jembatan dengan banyak pilar sehingga panjang landasan mencapai 3000 meter. Ini adalah sebuah upaya yang sangat mengagumkan. Jembatan perpanjangan landasan ini mampu menahan Boeing 747 dan pesawat sejenis.
9. Gibraltar Airport
Gibraltar merupakan daerah ayng termasuk wilayah Inggris merki berada di antara Maroko dan Spanyol. Keunikan bandara ini adalah, sebuah jalan raya yang ramai yaitu, Winston Churchill Avenue, memotong landasan pacu. Sebagai sarana keamanan, hanya ada sebuah pintu pengaman (portal) yang menutup tiap kali ada pesawat yang akan terbang atau mendarat. Hal ini adalah konsekuensi dari wilayah Gibraltar yang sangat kecil dan ramai.
10. Kansai International Airport
Jepang memiliki penduduk yang padat namun memiliki lahan yang terbatas. Oleh karena itu, para insinyur berpikir keras untuk membangun bandara di sana. Salah satu solusinya adalah dengan mereklamasi pantai. Bandara Kansai mulai dibangun pada suatu pulau buatan pada tahun 1987. Sebuah pesawat jumbo jet berhasil mendarat untuk pertama kalinya di sana pada tahun 1994. Meski demikian, ancaman kenaikan permukaan air laut merupakan ancaman yang sangat nyata bagi bandara ini.
Sumber : Pulsk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar